Laman

Jumat, 08 Maret 2013

Proyek Kapusda Kota Bekasi Diduga Jadi Lahan Korupsi

Bekasi, SNP
            Kantor Perpustakaan Daerah (Kapusda) Kota Bekasi pada TA 2012 mendapat alokasi dana sebesar Rp 1.165.830.000,00 Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebesar Rp. 1.635.632.500 bersumber APBD. Salah satu proyeksi dana tersebut dituangkan dalam Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan berupa Pengadaan Buku dan Sarana Perpustakaan dianggarkan Rp 575.000.000, Pembinaan Perpustakaan Kelurahan Rp 50.000.000, Lanjutan Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Rp 150.000.000, Sosialisasi Perpustakaan dan Perpustakaan Keliling Rp 125.000.0000 dan Pengadaan Buku Perpustakaan Keliling Rp 32.760.000 serta Pembuatan Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat Rp 104.500.000. Sementara untuk Program Pengadaan, Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur Kapusda mendapat dana Rp 125.000.000 dengan judul kegiatan Penataan Kantor dan Pembuatan Taman Halaman Kantor Perpustakaan.
              Khusus Pengadaan Buku dan Sarana Perpustakaan, guna memilih pelaksana kegiatan dilakukan Pelelangan secara elektronik atau E-Tendering melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi dengan nama Lelang Pengadaan Buku untuk 3 Kelurahan dan 1 Kapusda, Pagu anggaran Rp 458.750.000 dengan HPS Rp447.853.575. Melalui pelelangan elektronik tersebut dihasilkan tiga perusahaan calon pemenang, yaitu CV. Tri Reka Manunggal dengan penawaran Rp.439.150.000, PT. Giri Kamulyani Utami Rp.439.518.000 dan CV. Alma Mitra Utama dengan penawaran Rp.440.035.000.
              Tidak seperti lajimnya sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang kini telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, penetapan pemenang lelang pun tidak berdasarkan penawaran terendah. PT. Giri Kamulyani yang beralamat di Jl. Pulau Jawa No.7 Subang penawaran terendah kedua ditetapkan sebagai pemenang lelang, sementara CV. Tri Reka Manunggal digugurkan. Penetapan tersebut diduga mengabaikan prinsip efisiensi anggaran dan mengindikasikan adanya kejahatan koorporasi dengan pelaksana (pemenang) melalui tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
              Informasi yang berhasil dihimpun SNP dari sumber tepercaya mengatakan bahwa paket kegiatan Pengadaan Buku untuk 3 Kelurahan dan 1 Kapusda sebelumnya telah diplot atau diatur untuk PT. Giri Kamulyani Utami dengan syarat memberikan sukses fee kepada  Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan dikatakan sumber bahwa pelaksana hanya meminjam status perusahaan untuk mengerjakan kegiatan tersebut. “Namanya juga pinjam bendera, penandatanganan kontrak dilakukan antara pengguna anggaran dengan pihak ketiga bukan dengan pihak direksi sesuai data perusahaan yang diserahkan dan kualifikasi perusahaan itu juga layak dipertanyakan,” katanya.
              Sumber juga mengatakan, bahwa dugaan plotingan dan indikasi korupsi pengadaan buku tersebut juga berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan. “Pengiriman buku masih dilakukan pada tanggal 28 Desember 2012, itu juga pada malam harinya. Pantas dipertanyakan masa pelaksanaan dan bagaima dengan pembuatan berita acaranya serta serah terima pekerjaan,” ujar sumber seraya menyebutkan bahwa selain diduga terlambat, pengiriman buku untuk tiga kelurahan belum juga dilakukan.

Penataan Kantor dan Pembuatan Taman.
              Penataan Kantor dan Pembuatan Taman Halaman Kantor Perpustakaan Rp 125.000.000 juga diduga menjadi lahan meraup untung oleh oknum di Kapusda. Berdasarkan hasil investigasi wartawan koran ini bahwa pekerjaan disinyalir tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), bahkan ada kegiatan yang tidak dikerjakan. Perbaikan Gedung Kapusda hanya dilakukan pada atap atau genteng kantor, sementara dinding bangunan hanya dilakukan pengecatan pada bagian depan dan tidak ditemukan adanya pembuatan taman di halaman kantor. Ironisnya, bukannya membuat taman kantor, halaman justru disulap menjadi gunung puing atau material hasil bongkaran, demikian juga dengan samping kantor yang penuh dengan puing.
              Ditambahkan sumber, kegiatan lain berupa Pembinaan Perpustakaan Kelurahan Rp 50.000.000, Lanjutan Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Rp 150.000.000, Sosialisasi Perpustakaan dan Perpustakaan Keliling Rp 125.000.0000 dan Pengadaan Buku Perpustakaan Keliling Rp 32.760.000 serta Pembuatan Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat Rp 104.500.000 juga diragukan pelaksanaannya. “Layak dipertanyakan, apakah kegiatan tersebut direalisasikan, jangan-jangan itu fiktif dan uang Negara masuk ke kantong oknum pejabat di kantor tersebut,” tambahnya.
              Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kota Bekasi, Drs. M. Soelam Taufik Ali, M,Si yang dikonfirmasi SNP di ruang kerjanya pada Senin (18∕2) pekan lalu berdalil bahwa dalam setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa di kantor tersebut tidak ada masalah dan telah sesuai dengan prosedur. “Pengadaan buku dan sarana perpustakaan telah dilakukan dengan cara pelelangan umum melalui LPSE , jadi tidak benar kami memplot rekanan yang dijadikan pemenang,” katanya. Sementara untuk  Kelurahan yang mendapat bantuan buku menurut Taufik adalah Kelurahan Duren Jaya, Cimuning dan Kaliabang Tengah.
              Demikian juga dengan Pembuatan Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat dan pengadaan buku perpustakaan keliling, ia bersikeras telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. “Untuk penataan kantor dan pembuatan halam dilakukan dengan sistim pengadaan langsung, sehingga tidak ada pengumuman,” katanya tanpa menyebutkan perusahaan pelaksana.
              Menjawab pertanyaan SNP terkait tidak ditemukanya taman halaman kantor, jawaban yang diterimapun terkesan aneh. Pasalnya menurut Kepala Kantor ini bahwa anggaran lebih difokuskan kepada pembuatan Gazebo untuk ruang baca anak serta pemasangan teralis jendela dan pintu. “Mengingat curah hujan yang terus menerus, taman yang berada di belakang kantor tergerus air hujan,” kilahnya dan mengatakan tumpukan puing nantinya untuk membuat taman. Arios

Tidak ada komentar:

Posting Komentar