Cikarang
PUSAT - Pembangunan
garasi ambulance di 32 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se
Kabupaten Bekasi bersumber APBD thn 2012 sebesar Rp.2,24 Milyar diduga terjadi
mark'up. Pasalnya satu garasi Puskesmas seluas 20 meter persegi atau dengan
lebar 4 meter dan panjang 5 meter dianggarkan Rp 70 juta.
Menurut
salah satu pengusaha jasa konstruksi yang tidak mau namanya dipublikasikan
mengatakan bahwa sesuai perhitungan standar teknis, untuk pembangunan garasi
cukup dgn anggaran Rp.50 juta. Dugaan mark'up anggaran menurut sumber juga
melibatkan dua anggota dewan di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas
Kesehatan Pemkab Bekasi, M. Boestari yang dicoba dikonfirmasi media ini secara
langsung maupun melalui selulernya tidak pernah berhasil. Menurut ajudannya,
Tarwilan agar ditanyakan kepada Endang. "Bapaknya tidak ada, silahkan
temui saja pak Endang," katanya.
Endang yang
ditemui di sela kesibukannya juga tidak bisa memberikan tanggapan. "Yang
menangani masalah itu adalah pak Agus selaku PPK dan pak Kus selaku PPTK.
Tapi sekarang masih mengikuti rapat," ujarnya.
Hasil
investigasi wartawan Bekasi Ekspres News di lapangan bahwa pembangunan garasi
ambulance tidak semuanya dikerjakan. Salah satu Puskesmas yang tidak dikerjakan
sama sekali adalah Jatimulya.
Menurut
Kepala Puskesmas Jatimulnya ketika dikonfirmasi Selasa (5/3) membenarkan tidak
dibangunnya garasi tersebut. Ia juga mengatakan bahwa pihak Dinas Kesehatan
pernah meninjau lokasi dan melakukan pengukuran, akan tetapi sampai saat ini
belum ada realisasi. "Seperti kita lihat sendiri mana ada pembangunan
garasi. Dulu orang dinas pernah datang keseni meninjau lokasi dan melakukan
pengukuran. Ga tau kenapa sampai saat ini blom juga dibangun dan ambulancenya
masih di luar," katanya. Arios
Tidak ada komentar:
Posting Komentar