Laman

Jumat, 06 April 2012

MENAKERTRANS KUNJUNGI TPST BANTAR GEBANG

Menakertrans, Muhaimin Iskandar bersama siswa-siswa 
saat kunjungannya ke TPST Bantar Gebang.

Bekasi, SNP
            Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi menjadi salah satu lokasi yang menjamin terpeliharanya kebersihan DKI Jakarta dan Kota Bekasi. TPST yang dikelola PT.Godang Tua Jaya dengan PT.Navigat Organic Energy Indonesia ini harus menampung sampah sekitar 5000 hingga 6000 ton per harinya.
            Dalam prosesnya PT. Godang Tua Jaya Jo PT.Navigat Organic Energy Indonesia mengolah sampah tersebut menjadi pupuk kompos, dengan besaran produksi  50 sampai 60 ton per hari. Selain itu timbunan sampah yang juga mengandung gas metan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan potensi lainnya.
            TPST Bantar Gebang juga menjadi sumber penghidupan bangi ribuan pemulung, dengan mencari sampah yang masih dapat didaur ulang berupa sampah plastic, besi, bekas dan sampah lainnya. Pekerjaan mengais barang buangan ini tidak hanya dilakukan orang dewasa atau usia kerja akan tetapi juga dilakukan oleh anak usia sekolah.
            Banyaknya pemulung di lokasi tersebut, yang sebagian besar anak usia sekolah mendapat perhatian dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar dengan melakukan kunjungan pada Kamis (29/3) lalu, didampingi Plt Walikota Bekasi, H. Rahmat Efendi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Drs. Abdul Iman. Kunjungan tersebut juga dalam rangka upaya penanggulangan pekerja anak, yang diselenggarakan oleh Yayasan Dinamika Indonesia.
            Dalam sambutannya Menakertrans mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dari pemerintah, untuk melihat secara langsung penanggulangan pekerja anak oleh masyarakat, melakukan komunikasi dengan masyarakat pemulung tentang pentingnya pendidikan dan tidak memperkerjakan anak, serta melakukan dialog dengan anak untuk memotivasi dan menanamkan pentingnya nilai pendidikan bagi masa depan anak.
            Menurut Muhaimin, berbagai program penanggulangan pekerja anak telah dilakukan pemerintah, diantaranya kegiatan Pengurangan Pekerja Anak untuk mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH), dimana sejak kegiatan ini dilaksanakan tahun 2008 sampai 2011 telah menarik 11.305 pekerja anak untuk dikembalikan ke pendidikan, dan tahun 2012 ini, akan menarik 10.750 pekerja anak di 84 Kabupaten/Kota di 21 provinsi.
            Pada kesempatan tersebut, Menakertrans menyerahkan secara simbolis komputer kepada Yayasan Dinamika Indonesia, pakaian seragam dan tas untuk anak-anak, serta sertifikat jamsostek kepada Yayasan Dinamika Indonesia, yang diberikan oleh PT. Jamsostek (Persero).
            Sementara itu, Plt.Walikota mengatakan, anak-anak pemulung  merupakan komunitas yang selayaknya memperoleh hak-hak dasarnya dengan baik dan harus duduk di bangku sekolah, bermain dan belajar sebagaimana anak-anak yang lainnya dan terlindung dari bahaya kekerasan, diskriminasi serta eksploitasi.  "Dengan duduk di bangku sekolah, maka pendidikan cerdas, berkualitas, yang memiliki keterkaitan erat dengan visi Kota Bekasi yaitu Bekasi Cerdas, Sehat, dan Ihsan, akan terwujud di Kota Bekasi,” ujarnya.
            Selain itu Drs.L.F.Lumbantoruan mewakili manajement PT Godang Tua Jaya kepada wartawan mengatakan bahwa kunjungan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke TPST Bantargebang, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap tenaga kerja non formal. Pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Menteri atas keprihatinannya dengan kelangsungan pendidikan bagi anak-anak pemulung di tempat itu. (Arios)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar