Menakertrans,
Muhaimin Iskandar bersama siswa-siswa
saat kunjungannya ke TPST Bantar Gebang.
|
Bekasi, SNP
Tempat
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi menjadi salah satu
lokasi yang menjamin terpeliharanya kebersihan DKI Jakarta dan Kota Bekasi. TPST
yang dikelola PT.Godang Tua Jaya dengan PT.Navigat Organic Energy Indonesia ini
harus menampung sampah sekitar 5000 hingga 6000 ton per harinya.
Dalam
prosesnya PT. Godang Tua Jaya Jo PT.Navigat Organic Energy Indonesia mengolah
sampah tersebut menjadi pupuk kompos, dengan besaran produksi 50 sampai 60 ton per hari. Selain itu
timbunan sampah yang juga mengandung gas metan dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik dan potensi lainnya.
TPST
Bantar Gebang juga menjadi sumber penghidupan bangi ribuan pemulung, dengan
mencari sampah yang masih dapat didaur ulang berupa sampah plastic, besi, bekas
dan sampah lainnya. Pekerjaan mengais barang buangan ini tidak hanya dilakukan
orang dewasa atau usia kerja akan tetapi juga dilakukan oleh anak usia sekolah.
Banyaknya
pemulung di lokasi tersebut, yang sebagian besar anak usia sekolah mendapat
perhatian dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin
Iskandar dengan melakukan kunjungan pada Kamis (29/3) lalu, didampingi Plt
Walikota Bekasi, H. Rahmat Efendi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Drs. Abdul
Iman. Kunjungan
tersebut juga dalam rangka upaya penanggulangan pekerja anak, yang
diselenggarakan oleh Yayasan Dinamika Indonesia.
Dalam sambutannya Menakertrans
mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dari pemerintah,
untuk melihat secara langsung penanggulangan pekerja anak oleh masyarakat,
melakukan komunikasi dengan masyarakat pemulung tentang pentingnya pendidikan
dan tidak memperkerjakan anak, serta melakukan dialog dengan anak untuk
memotivasi dan menanamkan pentingnya nilai pendidikan bagi masa depan anak.
Menurut Muhaimin, berbagai program
penanggulangan pekerja anak telah dilakukan pemerintah, diantaranya kegiatan
Pengurangan Pekerja Anak untuk mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH),
dimana sejak kegiatan ini dilaksanakan tahun 2008 sampai 2011 telah menarik
11.305 pekerja anak untuk dikembalikan ke pendidikan, dan tahun 2012 ini, akan
menarik 10.750 pekerja anak di 84 Kabupaten/Kota di 21 provinsi.
Pada kesempatan tersebut,
Menakertrans menyerahkan secara simbolis komputer kepada Yayasan Dinamika
Indonesia, pakaian seragam dan tas untuk anak-anak, serta sertifikat jamsostek
kepada Yayasan Dinamika Indonesia, yang diberikan oleh PT. Jamsostek (Persero).
Sementara itu, Plt.Walikota mengatakan,
anak-anak pemulung merupakan komunitas yang selayaknya memperoleh hak-hak
dasarnya dengan baik dan harus duduk di bangku sekolah, bermain dan belajar
sebagaimana anak-anak yang lainnya dan terlindung dari bahaya kekerasan,
diskriminasi serta eksploitasi. "Dengan
duduk di bangku sekolah, maka pendidikan cerdas, berkualitas, yang memiliki
keterkaitan erat dengan visi Kota Bekasi yaitu Bekasi Cerdas, Sehat, dan Ihsan,
akan terwujud di Kota Bekasi,” ujarnya.
Selain itu Drs.L.F.Lumbantoruan mewakili
manajement PT Godang Tua Jaya kepada wartawan mengatakan bahwa kunjungan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke TPST Bantargebang, sebagai bentuk kepeduliannya
terhadap tenaga kerja non formal. Pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih
kepada Menteri atas keprihatinannya dengan kelangsungan pendidikan bagi
anak-anak pemulung di tempat itu. (Arios)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar