Drs. H. Encu Hermana, MM |
Bekasi, SNP
Setidaknya ribuan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bekasi
tidak menerima haknya berupa Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Tahun
Anggaran 2011. Hal tersebut disampaikan Ketua LSM Lembaga Pemerhati Pendidikan
dan Kesehatan (LSM- LP2KI), Drs. Hikmat Siregar, kepada SNP di kantornya, Kamis
(23/2) pekan lalu.
Menurut Hikmat, berdasarkan data dan
hasil investigasi yang dilakukan, dari 12 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, ada 5 UPTD yang menyatakan
kekurangan dana BOS, yang komulatifnya mencapai ribuan siswa.
Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya
telah melayangkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Drs. H.
Encu Hermana, MM bernomor 071/LSM-LP2KI/DPP/II/2012, perihal klarifikasi dugaan
korupsi dana BOS, akan tetapi menurut jawaban Dinas bahwa tidak ada pemotongan
dana BOS, berdalih kekurangan anggaran akan dicairkan tahun anggaran 2012.
Kekurangan dana BOS yang paling
banyak menurut Ketua Umum LSM LP2KI berada di UPTD Pembinaan SD Kecamatan
Bekasi Barat diikuti empat UPTD lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh untuk
UPTD Bekasi Barat TA 2011 triwulan pertama kekurangan 201 siswa, triwulan kedua
215 siswa dan 588 untuk triwulan ketiga serta triwulan keempat sebanyak 588
siswa.
“Kita akan tetap memantau penyaluran
kekurangan dana BOS untuk tahun 2011. Besar kemungkinan dana tersebut dikorup
oleh oknum-oknum di Dinas pendidikan. Adanya kekurangan pada triwulan pertama
dan kedua sudah mengindikasikan ketidakberesan kinerja managemen BOS. Dasarnya
jelas karena pada Juknis BOS 2011 dinyatakan untuk kekurangan jumlah dana
triwulan pertama agar segera dilaporkan, untuk kemudian ditambah atau direvisi
untuk triwulan berikutnya, tidak seperti yang terjadi di Disdik Kota Bekasi,
yang jumlahnya makin bertambah untuk triwulan berikutnya,” jelas Hikmat.
Ketika hal ini hendak dikonfirmasi
kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Disdik Kota Bekasi, H.
Inayatulah, melalui Drs. H. Agus Enap, M.Pd mengakui adanya kekurangan jumlah
dana BOS untuk beberapa sekolah di Kota Bekasi. Agus berdalih bahwa kekuangan
tersebut dikarenakan peningkatan jumlah siswa.
“Pada tahun 2011 Kota Bekasi hanya
mendapatkan BOS sekitar Rp 142 miliar, sementara yang dibutuhkan Rp 143 miliar
lebih dikarenakan jumlah siswa yang bertambah dari tahun sebelumnya pada saat
penerimaan siswa baru,” kilahnya.
Ketika ditanya soal adanya
kekurangan dana BOS pada triwulan pertama dan kedua yang dikelola pada satu
tahun anggaran, salah seorang staf yang mendampingi Agus saat wawancara,
besekukuh bahwa pada triwulan pertama dan kedua tidak ada kekurangan. “Tidak
ada kekurangan itu pak, insyaallah tidak ada kekurangan pada triwulan pertama
dan kedua,” ujarnya. Namun ketika data kekurangan jumlah siswa dari UPTD
disampaikan, ia pun kemudian mengakui adanya kekurangan tersebut namun dengan
jumlah yang berbeda.
Soal keberadaan kekurangan dana BOS yang disinggung kepada Agus,
tidak mengetahui pasti apakah ada di Kasda atau belum turun dari pusat. “Saat
ini kita sedang mengusulkan kekurangan dana tersebut kepada DPKAD, untuk
dicairkan dalam waktu dekat,” kelitnya. Arios
Tidak ada komentar:
Posting Komentar